Selasa, 09 September 2014

Jepang Topang Ambisi Toyota dengan "Fuel Cell"

// // Leave a Comment


Tokyo, KompasOtomotif - Toyota sudah memamerkan mobil berteknologi fuel cell yang mengonsumsi gas hidrogen sebagai bahan bakar utama. Mobil ini siap dipasarkan ke Jepang dan Eropa mulai tahun depan. Nah, guna menyukseskan program mobil ramah lingkungan ini, pemerintah Jepang menyatakan dukungannya untuk menciptakan tren kendaraan bebas polusi di masa depan.

Langkah tersebut menjadi pertaruhan serius karena teknologi tergolong masih mahal bagi konsumen. Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, dalam pemaparan strategi pertumbuhan ekonomi barunya, mengatakan sudah menyiapkan insentif berupa pemotongan pajak untuk pembeli mobilfuel cell.

Insentif ini juga bisa dinikmati bagi setiap pabrikan yang memproduksi mobil sel bahan bakar atau perusahaan yang mau mendirikan stasiun pengisian hidrogen untuk menopang ketersedian jaringan infrastruktur.

Tantangan
"Ini adalah awal dari tantangan panjang menciptakan hidrogen sebagai standar baru dalam masyarakat menjadikan kendaraan sel bahan bakar sama seperti mobil umum lainnya," jelas Mitsuhisa Kato, Wakil Presiden Eksekutif Toyota Motor Coorporation (TMC), seperti dilansir Reuters(25/6/2014).

Melalui Toyota dan Honda, target jangka panjang Jepang sebagai pusat pengembangan kendaraan ramah lingkungan di dunia bisa sukses. Mereka berharap teknologi ini menjadi kunci bagi kehidupan manusia dalam beberapa dekade ke depan.

"Bahkan setelah 10 tahun, mobil teknologi sel bahan bakar jumlahnya masih di bawah 10 persen dari total penjualan di Jepang. Strategi ini bicara bukan untuk 10 tahun, tetapi 20 sampai 30 tahun mendatang," beber Ryuichiro Inoue, ahli industri otomotif dari Universitas Tokyo City.

Industri unggulan
Otomotif merupakan salah satu industri unggulan di Jepang, menyediakan satu dari 11 pekerjaan yang tersedia. Selain itu, mencakup seperlima dari kekuatan manufaktur Jepang. Industri ini juga salah satu yang menjadikan Jepang kompetitif di mata dunia, di samping elektronik.

Pemerintah Jepang rela menggulirkan insentif pembebasan pajak untuk setiap konsumen yang membeli mobil sel bahan bakar hingga 20.000 dollar AS hingga 2025. Pemerintah juga menargetkan mendirikan 100 titik stasiun pengisian hidrogen terutama di daerah perkotaan di seluruh negeri sampai Maret 2016.

"Untuk tetap kompetitif, Jepang boleh ketinggalan dalam hal ini," tukas Yuriko Koike, mantan Menteri Lingkungan yang saat ini memimpin pergerakan pemanfaatan energi hidrogen di Jepang.

0 komentar:

Posting Komentar